Tabanan (Manggalaonline) – Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Abdi Praja yang anggotanya terdiri para pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan menggelar Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2019 di ruang rapat lantai III kantor Bupati Tabanan, Senin (27/1)
Mewakili Bupati Tabanan, Staf Ahli Bupati Tabanan Bidang Ekonomi Pembangunan I Ketut Subrata Suyasa dalam sambutannya menegaskan rapat anggota merupakan pemegang kekuasaaan tertinggi dalam koperasi. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam rapat sebagai ajang evaluasi atas pelaksanaan kegiatan, baik yang menyangkut tentang organisasi, usaha maupun manajemen.
“Saya harapkan anggota memanfaatkan dengan baik kegiatan yang hanya sekali dalam setahun ini untuk mencermati, mengkritisi, menyampaikan usul, saran atau pendapat yang bersifat konstruktif yang tidak lain tujuannya untuk kearah yang lebih baik,” katanya.
Disebutkan, keberhasilan sebuah koperasi tidak hanya diukur dari besarnya SHU yang dicapai, tapi yang tidak kalah pentingnya seberapa besar koperasi dapat memberikan manfaat bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, baik anggota, karyawan, pengurus, pengawas dan masyarakat sekitar.
“Mengelola koperasi bukan semata-mata mengelola asset modal, tapi juga mengelola manusia. Sehingga, koperasi sepatutnya juga dikelola secara humanis dan manusiawi,” pesannya.
Menurut Subrata, berdasarkan pantauan, koperasi dikatakannya memang cukup banyak di Tabanan yang didominasi kegiatan usaha simpan pinjam, dibandingkan kegiatan di sektor riil. Untuk itu, dihimbau agar gerakan koperasi menumbuhkan atau mengembangkan usahanya pada sektor riil.
“Apresiasi kepada Koperasi yang telah mulai melakukan hal ini melalui kerjasama dengan pengusaha mikro, dimulai dari diklat untuk meningkatkatkan mutu produk, memberi modal sampai membantu untuk memasarkan,” tambah Subrata.
Sebelumnya, Ketua KPN Abdi Praja Tabanan I Made Yasa dalam laporannya mengatakan KPN Abdi Praja berdiri sejak 28 Januari 1977, jumlah anggota KPN sampai saat ini sebanyak 2.177 orang, berkurang dari tahun 2018 sebanyak 116 orang karena pensiun.
“Berkat kerjasama seluruh anggota, pembina, pengurus, pengawas dan karyawan telah menambahkan hasil usaha koperasi pegawai negeri dengan meningkatnya aset, omset dan SHU dari Rp. 804 juta lebih pada tahun 2018 menjadi Rp. 909 juta lebih pada tahun buku 2019 atau naik sebesar 13,12 persen,” pungkasnya. (gus)