Jembrana( Manggala )-Musibah banjir yang terjadi dibeberapa Desa di Jembrana mengundang keprihatinan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Didampingi Kadis Sosial I Wayan Gorim, Kepala BPBD Eko Permana , serta Kepala Pol PP I Gusti Ngurah Rai Budi, Wabup belum lama ini melihat langsung kondisi kondisi warga yang terkena dampak paling parah di enam lokasi, masing-masing Dusun Samblong Kel. SangkarAgung, Desa Air Kuning, Dusun Munduk Poh Santen, Pangkung Jangu, serta Sebual.
Selain itu guna membantu meringankan beban warga yang terkena musibah, juga disalurkan beberapa bantuan berupa paket sembako, perlengkapan dapur, serta pakaian sekolah kepada 66 KK. “ Bantuan ini sifatnya jangka pendek guna meringankan beban mereka sehari-hari. Kita juga berharap anak-anak disini bisa tetap sekolah mengingat akibat luapan air pasang pakaian mereka menjadi basah dan kotor, “ujar Kembang.
Wabup juga sempat beramah tamah dengan warga , mendengarkan keluh kesah mereka dan memberikan semangat kepada warganya yang sedang tertimpa musibah. Sampai saat sebanyak 7 KK diwilayah Samblong kelurahan Sangkaragung masih harus mengungsi dibalai lingkungan setempat . Bahkan sebagian dari mereka mengaku masih trauma akibat luapan air pasang yang merendam rumah mereka serta menghanyutkan beberapa perabotan keluarga.
Selesai memberikan bantuan Wabup Kembang bersama jajaran juga mengecek Sungai Kapuas Samblong yang sempat meluap dan beberapa rumah terdampak paling parah saat kejadian.Banjir itu diperparah karena sebagian besar wilayah disekitar sungai berkontur rendah sehingga luapan air sungai dengan mudah merendam rumah warga. Untuk itu Kembang mengingatkan warga senantiasa waspada terlebih saat bulan pumusim hujan dengan intensitas yang terus menerus , terutama pada bulan purnama dimana air laut cenderung pasang.
Selain itu sebagai langkah antisipasi , warga juga diingatkan untuk lebih aktif bergotong royong membersihkan saluran air guna mencegah penyumbatan serta melakukan penghijauan dibantaran sungai guna meminimalisir terjadinya erosi. “ Pemerintah daerah juga tidak akan tinggal diam agar musibah yang sama tidak terulang kembali. Kita akan bekerja sesuai kewenangan mengingat daerah aliran sungai menjadi tanggung jawab pihak Balai Wilayah Sungai Provinsi Bali , permasalahan ini tentunya ini akan kita kordinasikan, ‘papar Kembang.
Sementara itu Kepala Lingkungan Samblong Ketut Sujana mengatakan musibah banjir yang menimpa wilayahnya kali ini merupakan yang terbesar sejak terakhir terjadi pada tahun 1998 lalu. Yang paling parah disebutnya terjadi di Samblong Selatan yang kebetulan daerahnya paling rendah dan dekat dengan bantaran sungai. Tercatat 33 KK terdampak akibat musibah tersebut dengan total kerugian mencapai Rp 81.750.000. Dirinya juga mengucapkan terimakasih atas perhatian Pemkab Jembrana yang memberikan bantuan kepada warganya. (pab)