Jembrana (Manggala)-Setelah melalui pemilihan oleh krama desa akhirnya, I Nyoman Baliasa kembali terpilih memangku jabatan untuk kedua kalinya sebagai Bendesa Desa Pekraman Kaliakah Kangin Desa Kaliakah, Kecamatan Negara periode 2017-2022.
Upacara pelantikan diawali dengan penandatanganan Patra Pengeling-eling oleh Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, Majelis Madya Kabupaten Jembrana dan Bendesa I Nyoman Baliasa, disaksikan ratusan krama.
Di sela-sela kemeriahan acara itu ternyata beberapa krama sengaja hadir untuk membayar kaulnya termasuk kehadiran seka angklung yang merupakan sebuah organisasi turun temurun dan juga merupakan kesenian sakral yang telah ada sejak tahun 1960-an. juga ikut membayar kaulnya jika I Nyoman Baliasa terpilih kembali sebagai bendesa untuk kedua kalinya.
I Nyoman Baliasa(52) ketika dikonfirmasi terkait komitmennya dalam mengemban tugas-tugas kebendesaan, pihaknya optimis akan merampungkan tugas terutama pembangunan di Prahyangan. “Sebelumnya kami masih menyisakan pekerjaan terutama pembagunan di pura puseh termasuk pura dalem.
Berkat dukungan dan donatur dari krama, kami yakin sisa pekerjaan itu akan tuntas kami kerjakan, “ujarnya. Khusus untuk pembangunan Pura Dalem, Baliasa yang didampingi Perbekel desa Kaliakah, I Ketut Bagiasa juga mengaku, tahun 2018 pihaknya akan melakukan upacara Mendem Pedagingan dan Mupuk Pedagingan. “Untuk di Pura Dalem prioritas kami kedepan akan melakukan upacara mendem pedagingan dan mupuk pedaginga,. Itu kami lakukan mengingan sudah 40 tahun silam sampai saat ini kami belum pernah melakukan upacara ngenteg linggih. Maka itu, kami bersama tokoh tokoh masyarakat dan seluruh kramatermasuk donatur kami ajak bersama-sama agar target itu bisa segera terselesaikan, “tegasnya.
Sementara Wakil Bupati, I Made Kembang Hartawan selain memberikan apresiasi kepada krama desa pekraman lantaran telah berhasil memilih bendesa, juga dengan tegas mengingatkan krama agar mewaspadai informasi yang tidak jelas apalagi bernuansa SARA. “Sebagai seorang pemimpin termasuk masyarakat saya harapkan untuk selalu waspada dengan derasnya informassi yang muncul diberbagai media. Informasi-informasi tidak jarang sering mengandung fitnah bahkan bersifat palsu atau tidak dipungkiriada bernuansakan SARA. Untuk mengantisipasinya tidak lain yakni, kuatkan persatuan dan kesatuan dari semua komponen masyarakat, “pungkasnya (pab)