Jogyakarta (Manggala)– Pasca bencana erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali yang berdampak anjloknya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, bahkan sempat membuat ‘mati suri’ parwisata di Pulau Dewata ini, membuat Bank Indonesia (BI) Prov. Bali mendorong optimalisasi pengelolaan tempat wisata pasca erupsi sebagai peluang ekonomi baru.
Peluang itulah yang ingin ditekankan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Causa Iman Karana setelah melihat potensi lebih cerah yang ditunjukkan masyarakat dan pemerintah di Gunung Merapi, Sleman, Jogyakarta yang mampu mengelola tempat wisata yang muncul dari erupsi Gunung Merapi. Pemerintah daerah setempat telah menjadikan bencana alam menjadi daya tarik wisatawan dengan membuat paket “Lava Tour”.
“Di balik bencana ada peluang. Contohnya, jalur lava di Sleman ternyata bisa digunakan sebagai objek wisata. Ini menarik bagi kami untuk bagaimana bencana erupsi Gunung Agung bisa menjadi peluang munculnya tempat wisata baru,” terang Pak Cik, sapaan akrab Causa Iman Karana usai menyampaikan perkembangan ekonomi Bali dalam Lokakarya Kebanksentralan di Yogyakarta, Jumat (9/2/2018) hingga Minggu (11/2/2018).
Menurutnya, Jogyakarta pernah mengalami bencana, baik gempa maupun letusan Gunung Merapi bahkan pernah terjadi secara bersamaan gempa dan erupsi Gunung Merapi. “Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengelola peluang ekonomi dengan munculnya tempat wisata baru pasca bencana itu,” jelasnya.
Iman berharap, pengembangan sumber ekonomi baru khususnya dari bencana menjadi berkah itu dapat diterapkan lebih optimal lagi di Bali khususnya kawasan gunung seperti di Batur, Kabupaten Bangli,” harapnya.
Selain itu, diharapkan apa yang diterapkan di Yogyakarta tersebut, bisa diaplikasikan untuk wisata di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem setelah pulih dan stabil dari aktivitas erupsi. “Dengan optimalisasi daya tarik wisata, bisa menjadi potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.” ungkapnya lagi.
Seperti diketahui, Jogyakarta memiliki potensi pariwisata karena keindahan alamnya. Keindahan alam Kabupaten Gunung Kidul, Jogyakarta telah lama mencuri hati para wisatawan. “Jogyakarta dan Bali memiliki karakteristik yang mirip yakni sama-sama menggenjot sektor pariwisata dan pernah mengalami erupsi gunung api,” sambung Iman.
Selama lokakarya, media diajakmelihat langsung potensi wisata gunung api berbasis masyarakat. Salah satunya adalah kawasan wisata Kaliadem Umbulharjo, Kabupaten Sleman, yang berada di sisi selatan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu.
Warga setempat yang tergabung dari lima desa menawarkan paket wisata ‘Lava Tour’ dengan menyusuri sisa-sisa erupsi Gunung Merapi yang dikelola secara swadaya dengan menggunakan mobil sejenis Jeep yang mudah ditemukan di daerah tersebut, termasuk melihat bunker yang menewaskan satu orang reporter dan seorang relawan itu. Juga mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien dan Bunker Kaliadem yang menjadi saksi sejarah letusan Gunung Merapi tersebut. (ari).